A. Olahraga
Olahraga adalah suatu bentuk
aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh
berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Kesehatan olahraga adalah upaya
kesehatan yang memanfaatkan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena
dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Olahraga
dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap
hari. Dengan majunya dunia teknologi memudahkan semua kegiatan sehingga
menyebabkan seseorang menjadi kurang bergerak (hypokinetic), seperti penggunaan
remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa dimbangi dengan
aktifitas fisik yang akan menimbulkan penyakit akibat kurang gerak.
Gaya hidup duduk terus-menerus dalam
bekerja (sedentary) dan kurang gerak ditambah dengan adanya faktor risiko,
berupa merokok, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak
menular, seperti: penyakit jantung, pembuluh darah, tekanan darah tinggi,
kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan
kecemasan. Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat
Indonesia, baik di kota besar maupun di pelosok pedesaan.
Orang yang mempunyai gaya hidup
tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata
berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke
daripada yang bergaya hidup sebaliknya. Faktor kegemukan, kurang gerak, riwayat
keluarga terkena penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes mempunyai
risiko terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding yang
tidak menderita diabetes.
Pendidikan jasmani dan kesehatan
(penjaskes) bertujuan agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut
menjadi bergerak agar sehat dan bugar. Oleh karena itu kegiatan aktifitas
fisik/latihan fisik dan atau olahraga perlu menjadi gerakan masyarakat.
Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Apakah Aktifitas Fisik Itu?
Aktifitas fisik adalah setiap
gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran
kalori). Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang (individu) melakukan berbagai
aktifitas fisik.
1. Cuci Baju 3,56 Kcal/menit
2. Mengemudi Mobil 2,80 Kcal/menit
3. Mengecat Rumah 3,50 Kcal/menit
4. Potong Kayu 3,80 Kcal/menit
5. Menyapu Rumah 3,90 Kcal/menit
6. Jalan Kaki (kec. 3, 5 Mil/jam)
5,60 – 7 00 Kcal / menit
7. Mengajar 1,70 Kcal/menit
8. Membersihkan Jendela 3,70
Kcal/menit
9. Berkebun 5,60 Kcal/menit
10. Menyetrika 4,20 Kcal/menit
Olahraga aerobik
Olahraga aerobik adalah olahraga
yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat
dipenuhi tubuh. Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat,
jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan
intensif yang menggerakkan dua tangan dan kedua kaki seperti jogging, bulu
tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), bersepeda aktif (bukan sepeda
statis).
Latihan ini dimulai dengan pemanasan
selama 5 menit kemudian diikuti latihan pokok dengan mengukur maksimum detak
jantung menuju pencapaian 200 dikurangi usia yang sedang berlatih per menit
(DNM). Latihan ini dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari
atau bila tidak ada waktu boleh dilakukan 3x30 menit per minggu.
Senam aerobik telah menjadi sangat
populer di Indonesia. Dahulu, kaum pria menganggap senam aerobik adalah
olahraga untuk wanita saja dan menganggapnya kurang bermanfaat. Tetapi kini,
baik pria maupun wanita, bersama-sama melakukan senam aerobik demi kebugaran
dan kegembiraannya. Senam tersebut diiringi dengan musik kesenangannya dan
irama musik menjadi panduan dari gerakan yang dilakukan. Mereka yang dahulu
mengira senam aerobik merupakan olahraga ringan, setelah melakukannya sendiri
merasa bahwa senam aerobik keras intensitasnya sehingga mereka menghargai
seperti olahraga lain yang juga cukup keras intensitasnya. Dalam rangka
meningkatkan kebugaran/kesegaran jasmani karyawan/karyawati mengadakan senam
aerobik.
Olahraga anaerobik
Olahraga anaerobik adalah olahraga
dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai
contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis.
Merupakan latihan olahraga yang dipakai oleh para atlet olahragawan untuk
meningkatkan masa otot dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam
meningkatkan masa otot.
American Heart Association (2007)
menganjurkan angkat beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya
sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh kita. Latihan
aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah
berlama-lama sehingga over-exchausted
yang malah berbahaya karena dapat
menimbulkan serangan jantung mendadak.
Latihan anaerobik dan aerobik juga
bekerja untuk meningkatkan daya kerja dari organ jantung terutama dalam
meningkatkan volume kedua ventrikel kiri dan kanan dari organ jantung dengan
latihan aerobik, atau memperbaiki kekuatan otot myocardial jantung dengan
latihan anaerobik Terutama latihan aerobik akan memperbaiki endurance, dan bila
latihan ini dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia, akan memperbaiki
keadaan fisiknya dan juga mencegah agar tidak pelupa.
B. Atletik
Atletik adalah event asli dari Olimpiade
pertama ditahun 776
sebelum Masehi
dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa
“Games” yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian
Game (dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun. The
Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth
setiap dua tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game
memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan
bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral,
yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi digelar di Delphi tiap empat tahun. The
Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes
atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi,
olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad
pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan
bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar
rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini
termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary
College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812 dan
1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada
detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T
Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck
Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang
diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar
di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik modern biasanya diorganisir
sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan
(melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk
di dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya
kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan
dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional
dibentuk, IAAF
dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor
pada tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa,
Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga
Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan
dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki
profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain
kurang populer.
AAU
(Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai
runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan
baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA
Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan
struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA
untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima
uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
Lintasan
dan Lapangan Dalam Ruangan
Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan.
Ada musim indoor,selama musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan
terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki
belokan yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan
indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan
pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint
60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m
haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m
haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada
tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah
event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh
pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square
Garden (New York) lintasan indoor,
beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat
jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m
yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya
dilombakan.
Di event lapangan, perlombaan indoor
hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan
menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya
untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion
indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di
Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara
lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga
dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon
untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan
heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m
lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk
wanita dan decathlon
Lintasan
dan Lapangan Luar Ruangan
Lintasan dan Lapangan luar ruangan
biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi. Kebanyakan lintasan adalah
berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440
yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard
karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan
lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai
6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu
belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan
yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan mengelilingi
sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan
dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim
menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan
cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan
ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang
dipakai atau lintasan.
Event
Ada variasi lain selain yang ditulis
dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan
lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor
karena lintasan 200m dalam ruangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba
berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan
lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan
rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF
dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El
Guerroj dari Maroko
dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
- Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
- Sprint:
event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di dalam
ruangan), 100m, 200m dan 400m.
- Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m,
1500m, satu mil dan 3000m.
- Lari berintang
– lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan
seperti penghalang dan rintangan air.
- jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan
10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
- Halang Rintang:
110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang
menengah (300 m di beberapa SMA).
- Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m
estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet
medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
- Lari jalanan:
dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan.
Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.
- lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.
- Event lapangan
- Event melempar
- Event lompat
- yang sangat tidak biasa
- Event ganda atau kombinasi
C.
Bulu tangkis
Bulu tangkis atau badminton adalah
suatu olahraga raket
yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda)
yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati
jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha
mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Partai
Lapangan bulu
tangkis
Ada lima partai yang biasa
dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
- Tunggal putra
- Tunggal putri
- Ganda putra
- Ganda putri
- Ganda campuran
Lapangan dan jaring
Lapangan bulu tangkis
berbentuk persegi panjang
dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada
mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang
disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan
terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang
terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan
karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring
harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus
berwarna putih.
Perlengkapan
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi
bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon
(plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap
perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat.
Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
Mungkin salah satu dari
bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar
nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara
umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan
diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb.
Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis,
terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk
setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan
juga kok dari plastik.
Karena percepatan sepanjang
lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang
maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol
karet untuk cengkraman yang baik, dinding
sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi
penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak
stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
Memainkan bulu tangkis
Tiap pemain atau pasangan
mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan
salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk
memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak
dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan
ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area
tersebut maka kok dikatakan "keluar".
Setiap kali pemain/pasangan
tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar
lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah
satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
Teknik Dasar Permainan
Bulu Tangkis
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
1. Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh
dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini
hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan
jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehand.
3. Pegangan pukul
kasur/Amerika Cara
pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai.
Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan
antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara
melakukan pukulan pada permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan
shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam
permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan
pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan
secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan
servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan
servis mendatar d. Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam
permainan bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi
mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob
yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung
ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan
dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di
lambungkan tinggi ke belakang.
Servis
Servis
dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi
jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda
memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar
area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima
servis.
Posisi kiri atau kanan tempat
servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain
yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap
dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil.
Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama
pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan
undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set
sebelumnya.
Untuk partai ganda,
beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem
pindah bola
dan sistem reli poin:
Sistem
pindah bola
- Sebelum pertandingan dimulai,
harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang
pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
- Jumlah poin genap atau ganjil
menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
- Setiap pasangan mempunyai dua
kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah
bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat
kesempatan kedua.
- Saat pindah bola, servis pertama
selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh
"orang pertama".
Sistem
reli poin
- Setiap pasangan hanya mendapat
satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
- Servis dilakukan oleh pemain yang
posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
- Pemain yang sama akan terus
melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
Sistem perhitungan poin
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai
menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin.
Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.
Sejarah
Permainan Battledore
and Shuttlecock pada tahun 1854
Olah raga yang dimainkan
dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut
di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya
diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi
yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya
dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok
agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan
anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat
populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat
(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian
di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch
mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina,
dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi
permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu
tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai
Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa
permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new
game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru").
Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang
pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis
Inggris dibentuk pada
1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah
olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga
ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Induk organisasi
International
Badminton Federation
(IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya.
India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid,
Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton
Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206
delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah
raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona
tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua
medali emas tahun itu.
Lihat pula
Pranala luar
D. Sepak Bola
Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah
dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya
olahraga paling populer di dunia.[1][2][3][4] Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang
lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di
atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola
dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain
lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling
banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir
masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu
maupun adu
penalti, tergantung
dari format penyelenggaraan kejuaraan.[5]
Peraturan pertandingan secara
umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional
(FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.[6]
Sejarah
Sejarah olahraga sepak bola
dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.[7] Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola
kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.[7] Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[8]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari
terutama mulai abad ke-16.[8]
Sepak bola modern mulai
berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.[7] Di beberapa kompetisi, permainan ini
menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III
melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.[7] Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk
memainkan sepak bola.[7] Pada tahun 1815, sebuah perkembangan
besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.[7] Kelahiran sepak bola modern terjadi
di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan
merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.[8] Bersamaan dengan itu, terjadi
pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).[8] Pada tahun 1869, membawa bola dengan
tangan mulai dilarang dalam sepak bola.[7] Selama tahun 1800-an, olahraga
tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai
belahan dunia.[7] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi
sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai
kompetisi dimainkan diberbagai negara.[7]
Posisi pemain
Penjaga
gawang dalam sepak bola.
Pada dasarnya, satu tim sepak
bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-4 orang penyerang.[9] Penjaga gawang adalah satu-satunya
pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan
lawan.[9] Umumnya, penjaga gawang mengenakan
pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya.[9] Pemain bertahan memiliki tugas utama
untuk menghentikan serangan lawan.[9] Pemain tengah biasanya terdiri dari
pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah
bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan.[9] Penyerang memiliki tugas utama untuk
mencetak gol ke gawang lawan.[9]
Posisi dasar pemain dapat
mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan.[10] Beberapa pola pemain yang sering
digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1
(kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan
oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).[10]
Aturan
Lapangan
permainan
Untuk pertandingan
internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan memiliki
panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter.[11] Di bagian tengah kedua ujung
lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar
7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.[11] Di bagian depan dari gawang terdapat
area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang.[11] Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan
sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.[11]
Lama
permainan
Lama permainan sepak bola
normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua
babak.[11] Jika kedudukan sama imbang, maka
diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun
jika sama kuat maka diadakan adu penalti.[11] Wasit dapat menentukan berapa waktu
tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat
pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun
penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau
stoppage time.[11]
Gol yang dicetak dalam
perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol
dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke
pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).[11] Pada akhir tahun 1990-an, International
Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk
menyelesaikan pertandingan.[11] Dalam sistem gol emas, tim yang
pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi
pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak
perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang.[11] Kedua sistem tersebut tidak lagi
digunakan oleh IFAB.[11]
Pelanggaran
Apabila pemain melakukan
pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan
kartu kuning atau kartu merah.[12] Pertandingan akan dihentikan dan
wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat
namanya di dalam buku.[12] Kartu kuning merupakan peringatan
atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar
peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali
pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak
menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau
lemparan ke dalam.[12] Pemain yang menerima dua kartu kuning
akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.[12]
Pemain yang mendapatkan kartu
merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain
lainnya.[12] Beberapa contoh tindakan yang dapat
diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau
menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar
lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk
mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa
atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai
penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .[12]
Wasit
dan petugas pertandingan
Dalam pertandingan
profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah
lapangan.[13] Wasit memiliki peluit yang menandakan
apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola.[13] Dia juga bertugas memberikan hukuman
dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan.[13] Masing-masing penjaga garis
bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan.[13] Mereka membawa bendera dengan warna
terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.[13] Biasanya mereka akan bergerak
mengikuti posisi pemain belakang terakhir.[13]
Petugas terakhir memiliki
tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan
berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak.[13] Petugas ini juga bertugas memeriksa
pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.[13] Dalam beberapa pertandingan,
teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk
menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.[13] Misalnya yang menentukan apakah suatu
bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside
ketika mencetak gol.[13]
Kejuaraan Internasional
Permainan
sepak bola wanita.
Kejuaraan sepak bola
internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération
Internationale de Football Association (FIFA).[14] Piala Dunia diadakan setiap empat
tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.[14] Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[14]
Kompetisi international
tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam
wilayah Amerika Selatan
setiap dua tahun sekali.[15] Copa America pertama kali diadakan
tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South
American Football Confederation (Conmebol).[15] Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North,
Central American and Caribbean Association Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi
internasional setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.[16] Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang
tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi
internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia.[17] Pada tahun 1960, kompetisi tingkat
regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan
nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European
Championship (Piala
Eropa atau EURO).[14] Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua
tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.[18] Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.[19]
Sepak bola di Indonesia
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan
pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.[20] Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola
semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan
atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.[21] Sebagai bentuk dukungan terhadap
kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia
semakin gencar.[21]
Sepeninggalan Soeratin
Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena
pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan
kompetisi.[21] Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat
bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro,
Ronny Pattinasarani,
dan Tan Liong Houw.[21] Dalam perkembangannya, PSSI telah
memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan
penyelenggaraan Liga Super Indonesia,
Divisi Utama,
Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk
pemain amatir.[21] Selain itu, PSSI juga aktif
mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu
(U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).[21]